Ketika ada 2 sumber
gelombang bunyi dengan frekuensi yang sedikit berbeda dan datangnya dari arah
yang berlawanan, kedua gelombang tersebut akan membentuk pola interferensi
destruktif (amplitudo kecil) dan interferensi konstruktif (amplitudo besar)
secara periodik. Bunyi yang dihasilkan akan melemah dan menguat secara
periodik. Peristiwa inilah yang dinamakan pelayangan bunyi. Ilustrasinya
seperti pada animasi berikut:
Gelombang berwarna orange dan gelombang berwarna biru adalah gelombang dengan frekuensi yang berbeda sedikit. Sedangkan yang berwarna hijau adalah hasil interferensinya.
Besarnya frekuensi
pelayangan bunyi dinyatakan dengan persamaan
fn = |f2 – f1|
Dengan
fn adalah frekuensi pelayangan
f1 dan f2 adalah frekuensi sumber – sumber gelombang
yang berinterferensi.
Contoh:
Pipa organa terbuka yang
panjangnya 40 cm, menghasilkan frekuensi nada dasar sebesar 425 Hz dan membuat layangan
bunyi dengan garputala yang frekuensinya 420 Hz. Tetuntukan berapa layangan
bunyi tiap detiknya!
Jawab:
Dari soal diketahui
frekuensi garputala fg = 420 Hz dan frekuensi pipa fp = 425 Hz. Maka frekuesi pelayangannya adalah
fn = |fp – fg|
fn = |425Hz – 420Hz|
fn = 5 Hz
Jadi
frekuensi pelayangan yang terjadi adalah 5 Hz atau 5 layangan bunyi tiap detik.
0 komentar
Posting Komentar