15/12/15

Pelayangan Bunyi


Ketika ada 2 sumber gelombang bunyi dengan frekuensi yang sedikit berbeda dan datangnya dari arah yang berlawanan, kedua gelombang tersebut akan membentuk pola interferensi destruktif (amplitudo kecil) dan interferensi konstruktif (amplitudo besar) secara periodik. Bunyi yang dihasilkan akan melemah dan menguat secara periodik. Peristiwa inilah yang dinamakan pelayangan bunyi. Ilustrasinya seperti pada animasi berikut:




Gelombang berwarna orange dan gelombang berwarna biru adalah gelombang dengan frekuensi yang berbeda sedikit. Sedangkan yang berwarna hijau adalah hasil interferensinya.
Besarnya frekuensi pelayangan bunyi dinyatakan dengan persamaan

fn = |f2 – f1|

Dengan
fn adalah frekuensi pelayangan
f1 dan f2  adalah frekuensi sumber – sumber gelombang yang berinterferensi.



Contoh:
Pipa organa terbuka yang panjangnya 40 cm, menghasilkan frekuensi nada dasar sebesar 425 Hz dan membuat layangan bunyi dengan garputala yang frekuensinya 420 Hz. Tetuntukan berapa layangan bunyi tiap detiknya!


Jawab:
Dari soal diketahui frekuensi garputala fg = 420 Hz  dan frekuensi pipa fp = 425 Hz. Maka frekuesi pelayangannya adalah
fn =  |fp – fg|
fn =  |425Hz – 420Hz|
fn =  5 Hz
Jadi frekuensi pelayangan yang terjadi adalah 5 Hz atau 5 layangan bunyi tiap detik.

0 komentar

Posting Komentar